MATERI ADJEKTIVA BAHASA INDONESIA
MATERI ADJEKTIVA
Adjektiva adalah kata
yang mengungkapkan suatu sifat atau keadaan terhadap nomina yang menjadi
subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat. Contoh kata pemeri
sifat: kecil, berat, merah, terang, bundar, ganda. Contoh kata
pemeri keadaan: mabuk, sakit, basah. Perhatikan contoh berikut ini!
( 1) Beban berat itu
tidak terangkat olehnya.
( 2) Amir menolong orang sakit itu.
( 3) Nasi telah
menjadi bubur lembut.
Kata bergaris bawah
pada kalimat-kalimat di atas adalah nomina, sedang kata yang dicetak miring adalah
adjektiva. Kata berat pada kalimat (1) adalah adjektiva karena
kata tersebut merupakan pemeri sifat terhadap nomina yang menjadi subjek
kalimat (beban). Kata sakit pada kalimat (2) adalah adjektiva
karena merupakan pemeri keadaan terhadap nomina yang menjadi objek kalimat
(orang). Kata lembut pada kalimat (3) adalah adjektiva karena
merupakan kata pemeri sifat terhadap nomina yang berkedudukan sebagai pelengkap
kalimat.
Frasa adjektival adalah kelompok kata
(terdiri atas dua kata atau lebih) dengan adjektiva sebagai intinya. Unsur inti
dalam frasa adalah unsur yang diterangkan oleh unsur lain yang merupakan unsur
pewatas (yang menerangkan). Meskipun demikian, sesuai pengertian adjektiva,
maka frasa adjektival tetap merupakan bagian yang menerangkan nomina.
Perhatikan contoh berikut:
Dia agak
bingung dalam memilih pakaian yang ditawarkan ayahnya.
Kelompok kata yang dicetak miring pada
kalimat di atas adalah frasa adjektival. Kata bingung pada
frasa di atas adalah adjektiva yang menjadi inti frasa. Dikatakan sebagai inti
karena kata tersebut merupakan unsur yang diterangkan oleh pewatas agak. Namun
demikian, frasa adjektival agak bingungtetap berfungsi sebagai
unsur yang menerangkan nomina dia. Perhatikan pula
contoh berikut ini!
Karena tidak sabar, wanita itu mencubit anaknya, yang dari tadi
menangis meminta es krim.
Inti frasa
adjektival tidak sabar adalah sabar (adjektiva).
Kata tidak adalah unsur pewatas yang menerangkan kata sabar.
Karena inti dari tidak sabar adalah adjektiva sabar yang
tergolong sebagai adjektiva, maka frasa tidak sabar adalah
frasa adjektival.
Verhaar (2001:360)
menyebut unsur inti frasa adjektival sebagai konstituen atasan, sedang unsur
pewatasnya disebut konstituen bawahan. Selanjutnya Verhaar membagi jenis frasa
adjektival berdasarkan konstituen bawahan (pewatas) menjadi beberapa macam.
Kelompok kata yang dicetak miring adalah frasa adjektival, sedang kata yang
dicetak tebal pada frasa adjektival tersebut adalah konstituen bawahan
(pewatas).
- frasa adjektival dengan konstituen pemodifikasi penegas negatif, misalnya:tidak sehat, kurang baik .
- frasa adjektival dengan penegas refleksif, misalnya : mawas diri, bangga diri .
- frasa adjektival dengan penegas modal, misalnya : kiranya setuju,ruparupanya tidak puas
- frasa adjektival dengan konstituen nomina milik tak terasingkan, misalnya: teman yang angkuh hatinya, orang yang lanjut usianya
- frasa adjektival dengan konstituen pembaku pada komparatif, misalnya: alasan yang lebih jelas daripada yang lain itu, mobil yang lebih murah daripada mobil Amerika .
- frasa adjektival pada superlatif, misalnya : orang yang terkaya di dunia
- frasa adjektival pada ekuatif, misalnya : rak buku setinggi itu, bintang sebesarmatahari
- frasa adjektival dengan konstituen adverbia (atau frasa adverbial) derajat, misalnya: sukar semata-mata, jahat belaka
- frasa adjektival dengan konstituen nomina pengukur, misalnya : jalan yang lebih lebar tiga meter, lima kali sebesar itu
- frasa adjektival dengan konstituen nomina “aspek”, misalnya : orang yang jujurdalam hal ini, profesor yang terkenal di bidang kimia.
Dilihat dari hubungan
unsur yang membentuknya, frasa adjektival dapat dibedakan menjadi dua jenis.
1. frasa adjektival endosentrik artibutif
Frasa
adjektival endosentrik atributif adalah frasa adjektival yang terdiri atas inti
(adjektiva) dan pewatas (pendamping) yang ditempatkan di muka atau di belakang
adjektiva inti. Pewatas yang diletakkan di depan inti disebut pewatas depan.
Pewatas yang diletakkan di belakang inti disebut pewatas belakang. Frasa
adjektival yang dibahas di atas adalah frasa adjektival endosentrik atributif.
Demikian pula dengan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut termasuk
frasa adjektival endosentik atributif.
- Kesehatannya kurang baik hari ini.
- Anak itu cantik sekali.
2. frasa adjektival endosentrik koordinatif
Frasa
adjektival endosentrik koordinatif adalah frasa adjektival yang terdiri atas
dua adjektiva inti yang digabungkan dengan memakai kata penghubung: dan,
atau dan kata penghubung lainnya.
Contoh:
- Penampilannya tampak cantik dan menarik.
- Hubungan persaudaraan kita akan selalu baik atau hancur?
Sumber:
Kategorisasi Bahasa Indonesia,
Pokok-pokok Pikiran Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
Karya Drs. H. M. Yusransyah, M. Pd.
Penerbit Grafika Wangi Kalimantan
Tidak ada komentar: