MOTIVASI
Motivasi
Kata motif, diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak (Sardiman, 2011:73). Menurut Mc. Donal dalam Sardiman (2011:
73-74) menyatakan bahwa motivasi
merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting
yaitu :
1.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya
perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
2.
Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa /
feeling, afeksi seseorang. Dalam hal
ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang
dapat menentukan tingkah laku manusia.
3.
Motivasi akan dirangsang karena adanya
tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya
karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah
tujuan.
Motivasi merupakan daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan (Iskandar, 2009: 184). Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong
karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari
luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang. Dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:
75).
Motivasi belajar adalah
daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan balajar untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman (Iskandar, 2009: 181).
Menurut Sardiman (2011: 75) motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Motivasi belajar bisa timbul
karena faktor intrinsik atau faktor dari dalam diri manusia yang disebabkan
oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan, dan cita-cita.
Motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam memberi rangsangan, semangat
dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai
energi yang banyak untuk melaksanakan proses pembelajaran (Iskandar, 2009: 180).
Hal ini sejalan dengan Sardiman (2011: 75) menyatakan bahwa siswa yang memiliki
motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Adanya motivasi yang baik
dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun
dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat
melahirkan prestasi yang baik (Sardiman, 2011: 85-86). Sardiman menambahkan
bahwasanya hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat
motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi
motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa
(Sardiman, 2011: 84-85).
Dilihat dari berbagai sudut pandang,
jenis-jenis motivasi sangat bervariasi, salah satu diantaranya yaitu motivasi
intrinsik dan ekstrinsik (Sardiman,
2011: 89-91).
a.
Motivasi intrinsik
Motivasi instrinsik merupakan motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang
memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik,
yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Untuk menuju ke
tujuan yang ingin dicapai yaitu dengan cara belajar.
b.
Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif
yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan
motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi,
siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 2011: 91).
Indikator atau petunjuk yang dapat
dijadikan sebagai acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut
(Iskandar, 2009: 184) :
a.
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
dalam belajar
b.
Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan
dalam belajar
c.
Memiliki harapan dan cita-cita masa depan
d.
Adanya pemberian penghargaan dalam proses
belajar
e.
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f.
Adanya lingkungan yang kondusif untuk
belajar dengan baik.
Fungsi motivasi yaitu Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah
perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, menyeleksi perbuatan,
yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut dan sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Tidak ada komentar: