Ads Top

BAHASA DAN KELOMPOK ETNIK


BAHASA DAN KELOMPOK ETNIK
oleh
ZAKI FAHRIZAL

Definisi etnis dan etnisitas sangat beragam. Secara etimologi, etnis berasal dari ethos (Bahasa Yunani) yang artinya bangsa dan sebuah bangsa didefinisikan berdasarkan kesamaan sejarah, kesamaan tradisi, dan kesamaan  bahasa. Karena tiap orang punya sejarah, budaya, dan bahasa yang terkait dengan kelompok sosial tertentu maka dapat dikatakan bahwa tiap orang punya identitas etnis. Identitas ini sering kali digunakan untuk memberikan label pada diri seorang manusia. Pemberian label ini dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, dapat dilakukan melalui cara yang menyolok dengan menggunakan istilah-istilah narsis. Kedua, dapat dilakukan melalui cara tanpa perlu menyebutkan istilah rasis sekalipun, yaitu sekedar menyebutkan atau menonjolkan label etnis yang menjurus makna negatif. Demikian juga, ketika identitas etnis dari seseorang terus menerus ditandai, secara otomatis akan memfokuskan pada ciri yang ditandai itu.
Bahasa dalam sebuah etnik dipakai untuk tujuan dan keperluan tertentu. Pertama, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi di lingkungan etnik. Fungsi  bahasa sebagai alat komunikasi merupakan fusngsi bahasa secara umum sesuai apa yang pernah dikemukakan oleh John Lock. Setiap etnik, selalu menggunakan bahasa untuk keperluan sehari-hari dalam berinteraksi. Setiap etnik memiliki bahasa khas sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat. Ada pepatah mengatakan “Bahasa Melambangkan Bangsa”. Bahwa bahasa yang dipakai seseorang penutur mencerminkan sikap, ciri, dan darimana seorang penutur itu berasal. Seseorang yang dilahirkan dari etnik tertentu sudah pasti menguasai bahasa pertamanya.

Penutur asli (natif speaker) di suatu etnik akan menggunakan bahasa etniknya dalam komunikasi di lingkungan etnik. Kedua, bahasa digunakan sebagai alat pengembang kebudayaan sekelompok etnik. Sekelompok etnik akan menggunakan media bahasa dalam melakukan aktivitas kebudayaan. Ketiga, bahasa digunakan sebagai alat pengembang agama di suatu etnik. Bahasa sebagai alat pengembang agama di suatu etnik digunakan dalam berbagai keprluan agama. Masyarakat etnik tertentu menggunakan bahasa etniknya untuk menyempaikan pesan-pesan agama. Misalnya, masyarakat Cilegon dalam khutbah Jumat, khotib menggunakan bahasa Jawa Banten dalam khutbah Jumat. Keempat, bahasa digunakan sebagai alat pengembang sastra tradisional dalam sekelompok etnik. Sastra tradisional di lingkungan etnik tertentu sangat mempengaruhi kepercayaaan. (*)

Tidak ada komentar:

zakifahrizal. Diberdayakan oleh Blogger.