Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
Nuh (Mahsun, 2014: 94) mengemukakan bahwa dalam kurikulum
2013 adalah menempatkan bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan. Peran bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan
tersebut tentu bukan merupakan suatu kebetulan jika paradigm pembelajaran
bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 diorientasikan pada pembelajaran berbasis
teks, seperti dapat dilihat dalam rumusan kompetensi dasar substansi Bahasa
Indonesia dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Hanya saja bedanya,
jenis teks yang diajarkan pada pendidikan dasar sampai pendidikan menengah
adalah teks langsung (kontinu) atau teks-teks tunggal atau genre mikro,
sedangkan jenis teks yang diajarkan pada perguruan tinggi adalah jenis teks
tidak langsung (diskontinu) atau teks-teks majemuk atau genre makro.
Penempatan bahasa
Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan disamping memberi penegasan akan
pentingnya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang mempersatukan berbagai etnis yang berbeda
latar belakang bahasa lokal dan kedudukannya sebagai bahasa resmi negara; juga
menjadi langkah awal dalam mewujudkan hajat para pendiri bangsa yang
mengumandangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan sejak kongres
bahasa Indonesia pertama tahun 1938. Bahkan hajat itu diteruskan pada
kongres-kongres berikutnya, termasuk pada kongres bahasa Indonesia kesepuluh
2013 yang baru lalu.
Oleh karena itu,
penempatan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dalam kurikulum
2013 memberi harapan baru bagi tumbuhya keyakinan bangsa ini pada kebesaran apa
yang menjadi lambing identitas kebangsaannya, yaitu bahasa Indonesia. Perancangan
pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks selain keutamaan seperti disebutkan
di atas, juga memberi ruang pada peserta didik untuk mengembangkan berbagai
jenis struktur berpikir, karena setiap teks memiliki struktur berpikir yang
berbeda satu sama lain. Semakin banyak jenis teks yang dikuasai, maka semakin
banyak struktur berpikir yang dikuasai peserta didik.
Tidak ada komentar: