FENOMENA SEKOLAH ISLAM TERPADU
Oleh
Zaki
Fahrizal
Pendidikan merupakan
sebuah kebutuhan dasar yang harus dimiliki manusia. Dengan pendidikan semua
manusia dapat merubah pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap. Perubahan
ini dapat terjadi baik secara sadar maupun tidak secara sadar. Upaya mendidik
secara sadar dapat dilakukan di sekolah-sekolah. Sedangkan upaya secara tidak
sadar dapat terjadi melalui proses interaksi dengan lingkungan.
Berbicara pendidikan
modern kita dewasa ini seperti ada di persimpangan antara model pendidikan
konvensional dengan sedikit pembaruan dan model pendidikan modern tetapi masih
terikat oleh peraturan. Ini terlihat dari kebijakan kurikulum pemberintah kita
yang belum lama ini berubah kembali. Perubahan yang terlalu terburu-buru
menandakan belum ada kesiapan dan masih banyak kekurangan.
Melihat fenomena ini
banyak masyarakat yang kebingungan dan
resah sehingga mencari alternatif model-model pendidikan yang cocok dengan
karakteristik anaknya. Seperti hukum transaksi jual-beli. Di mana ada
permintaan di situ ada penawaran. Di mana ada kesempatan di situ ada peluang
berhasil didapatkan.
Sekolah Islam Terpadu
adalah lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang menjadikan Islam sebagai
landasan filosofis, konsepsional, operasional; dan menumbuhkan seluruh potensi
fitrah peserta didik yang didukung oleh penyelenggara pendidikan, orangtua,
masyarakat, pemerintah, dan lingkungan.
Sekolah Islam berdiri di
mana-mana. Mulai dari tingkat Raudatul Athfal hingga Perguruan Tinggi Islam.
Fenomena ini muncul di awal tahun 2000-an. Di Provinsi Banten sudah banyak
berdiri Sekolah Islam Terpadu. Bahkan sudah banyak yang masuk dalam anggota
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Ada apa sebenarnya dengan Sekolah Islam
Terpadu ini? Apakah ini sebuah bentuk kebosanan masyarakat kita terhadap sistem
pendidikan konvensional? Atau ini sebuah bentuk keprihatinan masyarakat kita
terhadap sistem pendidikan konvensional yang tidak manusiawi dan sering
terdapat kekerasan? Padahal kalau diukur dari segi biaya, Sekolah Islam Terpadu
mematok biaya masuk dan biaya SPP lebih tinggi. Ini merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang selalu terpikir oleh saya.
Menurut saya, ada
beberapa alasan masyarakat memilih Sekolah Islam Terpadu. Pertama, masyarakat
bosan dengan Sistem Pendidikan Nasional dan model pendidikan umum yang terus
memisahkan antara pendidikan agama (Islam) dengan pendidikan umum. Sekolah
Islam Terpadu memiliki porsi pendidikan islam lebih banayak dibanding sekolah
umum. Di Sekolah Islam Terpadu ada pelajaran Al Quran yg mengajarkan anak
membaca dan menghafal Al Quran.
Kedua, Sekolah Islam
Terpadu dirasa sangat humanis dan tidak akan terjadi kekerasan terhadap anak
yang dilakukan guru. Jadi insyaAllah tidak ada kekhawatiran ketika kita melepas
anak kita di Sekolah Islam Terpadu.
Ketiga, Sekolah Islam
Terpadu menawarkan hal yang lebih dibandingkan dengan pendidikan umum. Selain
mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum, Sekolah Islam Terpadu
juga memberikan program pendidikan karakter dan skill siswanya sesuai dengan
bakatnya masing-masing. Selain itu, pola pembelajarannya juga sedikit berbeda
dan memang mengakomodisasi hak-hak siswa sebagai penuntut ilmu.
Terlepas dari
kelebihan-kelebihan Sekolah Islam Terpadu di atas, masyarakat dapat memilih
produk-produk pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi anaknya.
Pendidikan adalah komponen penting dalam parameter kemajuan sebuah bangsa. Maju
mundurnya suatu bangsa tergantung sejauh mana negara tersebut memiliki kekuatan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)
Tidak ada komentar: