Ads Top

4. Pengertian Karangan Eksposisi
Banyak ahli mendefinisikan pengertian karangan eksposisi. Menurut Finoza (2013:264) menyatakan bahwa eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi. Menurut Alwasilah dan Senny (2010:111) eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Di sini eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis, komperasi dan kontras.
Eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.  tujuan yang paling menonjol pada karangan ekspositoris adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang (Keraf, 1982:3). Tarigan (Hasani, 2013: 36) menjelaskan bahwa eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan, biasanya disebut tulisan penyingkapan (expository writing) dan tujuan utamanya pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, penafsiran, ataupun penilaian.
Hasani (2013: 37) mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh penulis. Berbeda dengan pendapat ahli lainnya, Hasani lebih menekankan  definisi eksposisi pada cara penyampaiannya, menurut Hasani karya ilmiah lebih cenderung berupa karangan eksposisi karena menjelaskan sesuatu hal yang bersifat nyata atau nonfiksi.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memaparkan, memberi tahu, mengupas, menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.

5. Ciri-ciri Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Dalam hal ini karangan eksposisi memiliki ciri-ciri dan di sini kita akan memaparkan beberapa ciri-ciri karangan eksposisi dari beberapa ahli. Menurut Hasani (2013:38) ciri-ciri karangan eksposisi yaitu (1) Penjelasannya bersifat informatif; (2) Pembahasan masalahnya bersifat objektif; (3) Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada); (4) Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran. Sedangkan menurut Keraf (1982:4) ciri-ciri karangan eksposisi yaitu (1) Tujuan maupun gaya panulisannya bersifat informatif; (2) Keputusan bersifat objektif; (3) Bahasa dalam pembahasannya bersifat logis
Dilihat dari pemaparan di atas mengenai ciri-ciri karangan eksposisi, terdapat kesamaan mengenai ciri-ciri karangan eksposisi yang telah dipaparkan oleh Hasani dan Keraf, selain bersifat objektif, bahasa yang digunakan oleh penulis eksposisi harus logis menggunakan penalaran sesuai dengan jalan pikiran yang sehat agar pembaca merasa mudah memahami ide atau yang disampaikan oleh penulis.

6. Jenis-jenis Karangan Eksposisi
Menurut Hasani (2013:40) karangan eksposisi dapat dibagi menjadi eksposisi identifikasi, eksposisi proses, eksposisi ilustrasi (contoh), eksposisi analisis, eksposisi klasifikasi, eksposisi definisi, eksposisi opini, eksposisi perbandingan. Mariskan (Dalman, 2014:121) membagi eksposisi menjadi tiga, yaitu lukisan dalam eksposisi, eksposisi proses, dan eksposisi perbandingan. Sedangkan Keraf (1982:24) membagi karangan eksposisi menjadi eksposisi identifikasi, eksposisi perbandingan, eksposisi proses, eksposisi ilustrasi, eksposisi analisis, eksposisi klasifikasi, eksposisi definisi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, karangan eksposisi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu eksposisi definisi, eksposisi analisis, eksposisi klasifikasi, eksposisi definisi, eksposisi perbandingan, ekspoisisi proses, dan eksposisi ilustrasi.

7. Langkah-langkah Menulis Karangan Eksposisi
Menulis karangan eksposisi memiliki langkah-langkah yang tidak jauh berbeda dengan menulis jenis karangan yang lain. Dalman (2014: 134) menjelaskan langkah menulis karangan eksposisi yaitu 1) menentukan topik (tema), 2) menentukan tujuan, 3) mendapatkan data yang sesuai dengan topik, 4) membuat kerangka karangan, 5) mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi. Sedangkah Hasani (2013:44) mengemukakan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut.
1)    Menentukan topik yang akan disajikan
Topik yang dipaparkan haruslah masalah yang benar-benar dikuasai karena kalau tidak, eksposisi atau paparan yang dibuat menjadi kabur.
2)    Menentukan tujuan eksposisi, setelah kita menentukan topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3)    Membuat kerangka karangan,  sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu kita membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
4)    Mengembangkan eksposisi, setelah kerangka tersusun dengan lengkap dan sistematis, langkah terakhir adalah mengembangkan menjadi alinea-alinea sebuah tulisan atau karangan. Pengembangan dalam eksposisi harus benar-benar memerhatikan ciri-ciri keeksposisian, yaitu bersifat informatif, demokratis, dan logis.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dalam membuat karangan eksposisi harus melalui beberapa tahapan yaitu 1) menentukan topik, 2) menentukan tujuan, 3) membuat kerangka karangan, 4) mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.



8. Pengukuran Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi
            Pengukuran keterampilan menulis karangan telah banyak dikemukakan para ahli bahasa. Djiwandono (2011:255) mengemukakan bahwa tes keterampialn menulis dapat dinilai dengan melihat indikator-indikator seperti: 1) isi, 2) susunan, 3) tatabahasa, 4) kosakata, dan 5) ejaan dan teknik penulisan. Nurgiantoro (Hasani, 2013:63) merinci penilaian karangan meliputi: 1) kualitas dan ruang lingkup isi, 2) organisasi dan penyajian isi, 3) gaya dan bentuk bahasa, 4) mekanik: tatabahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, kebersihan, 5) respon afektif guru terhadap karya tulis. Sedangkan menurut Hasani (2013:68) merinci penilaian karangan eksposisi meliputi: 1) isi karangan, 2) organisasi karangan, 3) struktur bahasa, 4) mekanik. Rincian aspek dan bobot penilaian keterampilan menulis karangan eksposisi sebagai berikut:
Tabel 2.1
Aspek dan Bobot Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi
Aspek yang dinilai
Unsur Aspek
Bobot
Skor
Nilai
Isi Karangan
Keaslian gagasan
20%


Kelogisan mengungkap gagasan
10%


Dukungan fakta-fakta
10%


Organisasi Karangan
Pendahuluan
5%


Tubuh
10%


Penutup
5%


Struktur Bahasa
Ketepatan susunan kalimat
10%


Kesatuan dan kelancaran peralihan kalimat
5%


Ketepatan pilihan kata
5%


Mekanik
Ejaan
10%


Tanda baca
10%


Total
100%


Hasani (2013:68)
Berdasarkan pendapat ahli di atas, indikator untuk mengukur keterampilan menulis karangan eksposisi dapat ditinjau dari aspek-aspek seperti: isi,  tatabahasa, organisasi, dan aspek mekanik. Agar penilaian karangan itu tidak objektif maka sebelum mendapatkan skor akhir, terlebih dahulu harus mencari hasil skor total dari tiga penilai, dengan rumus:
NA
Keterangan:
NA      : nilai akhir
N1       : penilai kesatu
N2       : Penilai kedua

N3       : penilai ketiga

Tidak ada komentar:

zakifahrizal. Diberdayakan oleh Blogger.