Ads Top

2.1  Kosakata
2.2.1  Pengertian Penguasaan Kosakata
Kata penguasaan menurut Kamus Besar Bahasa  Indonesia (1990:468) adalah proses, cara perbuatan menguasai atau menguasakan; pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian, dan lain sebagainya). Kosakata, perbendaharaan kata, juga leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki (terdapat dalam) suatu bahasa (Burhan, 1995:221). Kosakata adalah:
1)      Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa.
2)      Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis.
3)      Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan.
4)      Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat dan praktis. Soedijto ( dalam Tarigan, 1995:477).
Soedjito dan Saryono (2011: 3) mendefinisikan bahwa kosakata adalah perbendaharaan/kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa. Lebih lanjut lagi Keraf (1991:24) memberikan pengertian yang lebih luas mengenai kosakata, yaitu keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa. Pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Kridalaksana (1993:98) bahwa kosakat adalah komponen bahasa yang memuat secara informasi tentang makna atau pemakaian kata dalam bahasa. Kosakata adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara, penulis, atau suatu bahasa.
Pateda (1995: 81) bahwa jumlah kata yang dimiliki oleh setiap bahasa disebut perbendaharaan kata, khazanah kata atau kosakata. Menurut Chaer (2007: 6) kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa. Dalam hal ini kosakata bahasa Indonesia, maka yang disebut kosakata bahasa Indonesia adalah semua kata yang ada dalam bahasa Indonesia seperti yang didaftarkan di dalam kamus-kamus bahasa Indonesia. Kosakata adalah kata-kata yang dikuasai oleh seseorang atau sekelompok orang dari lingkungan yang sama. Kosakata merupakan kata-kata atau istilah yang digunakan dalam satu bidang kegiatan atau ilmu pengetahuan. Kosakata yaitu sejumlah kata dari suatu bahasa yang disusun secara alfabetis beserta dengan sejumlah penjelasan maknanya, layaknya sebagai sebuah kamus.
Dari penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa penguasaan kosakata adalah kegiatan menguasai atau kemampuan memahami/menggunakan kata yang terdapat dalam suatu bahasa, baik bahasa lisan maupun tulis, atau cara menguasai dan memahami kata-kata. Dalam kosakata ini kita juga harus memahami mengenai pemerolehan kosakata, cara untuk memperluar pemerolehan kosakata adalah dengan menggali kata melalui kamus, memperkaya pengetahuan mengenai gejala perkembaran kata, memanfaatkan imbuhan, dan menyerap kata asing dan meminjam kata asing.  Kosakata adalah kata-kata yang dimiliki seseorang atau pemakai suatu bahasa yang sama untuk berkomunikasi baik lisan maupun tertulis baik mengenal bidang ilmu pengetahuan ataupun dalam bidang lainnya. Adapun jenis-jenis kosakata akan dibahas secara mendalam dalam sub berikutnya.
2.2.2  Pemerolehan Kosakata
Dalam pemerolehan kosakata, anak mempelajari dua jenis kosakata, yakni kosakata umum dan kosakata khusus. Kosakata umum terdiri atas kosakata yang dapat digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda. Sebaliknya kosakata khusus terdiri atas kata dengan arti spesifik yang hanya dapat digunakan dalam situasi tertentu. Karena bentuk kata-kata dalam kosakata umum paling banyak digunakan, maka kata tersebut dipelajari terlebih dahulu. Pada setiap jenjang umur, kata-kata umum lebih banyak dari pada kosakata khusus.
Selain itu, dalam memperoleh kosakata yang baik dapat dilakukan dengan cara memperluas kosakata seperti:
1)      Menggali kata melalu kamus.
2)      Memperkaya pengetahuan mengenai gejala perkembangan kata.
3)      Memanfaatkan imbuhan.
4)      Menyerap  kata asing dan meminjam kata asing.
Berdasarkan pemerolehan kosakata di atas dapat disimpulkan bahwa pemerolehan kosakata itu pada prinsipnya dapat digunakan pada situasi yang berbeda maupun situasi tertentu untuk memperoleh dan memperluas kosakata. Selain itu, kosakata dapat diperoleh melalui banyak melakukan membaca (buku-buku, Koran, majalah), banyak berkominukasi. Pemerolehan kosakata pun bisa di dapat melalui banyak menangkap kata-kata baru dan asing di dengar dari orang-orang berbicara, membaca buku-buku, menyimak pidato yang kemudian pemerolehan tersebut dicari melalu kamus yang berfungsi menambah pemerolehan kosakata baru.

2.2.3  Jenis-jenis Kosakata
Menurut para pakar bahwa urutan pemerolehan kosakata seorang anak dimulai dari apa yang dinamakan kosakata. Keberadaan kosakata ini bersifat universal dan semesta. Dengan perkataan lain jenis serta karakteristik dari kosakata tersebut sama saja pada semua bahasa di dunia ini. Kridalaksana (1993:127) menjelaskan terdapat leksikon aktif dan leksikon pasif. Leksikon aktif (actif vocabulary) adalah kekayaan kata yang biasa dipakai seseorang. Leksikon pasif (passive vocabulary) adalah kekayaan kata yang dipahami seseorang tetapi tidak pernah atau jarang dipakainya.
Djalinus Syah (1982:1-2) membedakan kosakata dalam tiga bagian:
1)      Basic Vocabulary atau kosakata dasar adalah kata-kata yang tidak mungkin berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Di antaranya yaitu:
                          i.Istilah kekerabatan, misalnya: ayah, ibu, anak dan lain-lain.
                        ii.Nama-nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut, mata dan lain-lain.
                      iii.Kata ganti, misalnya: saya, kamu, dia, dan lain-lain.
                      iv.Kata bilangan pokok, misalnya: satu, dua, tiga, dan lain-lain.
                        v.Kata kerja pokok, misalnya: makan, minum, tidur, dan lain-lain.
                      vi.Kata keadaan pokok, misalnya: suka, duka, senang, dan lain-lain.
                    vii.Benda-benda universal, misalnya: tanah, air, api, dan lain-lain.
2)      General Vocabulary adalah perbendaharaan kata-kata yang bersifat umum, yakni kata-kata dipergunakan oleh setipa orang pada umumnya, contohnya:
                    i.Book (buku), car (mobil)
                  ii.Food (makanan), cat (kucing)
3)      Special Vocabulary adalah perbendaharaan kata-kata yang khusus digunakan untuk di dalam bidang pekerjaan, profesi atau ilmu pengetahuan tertentu, jumlah special vocabulary atau kosakata khusus boleh dikatakan tidak terbatas. Misalnya di bidang ilmu pengetahuan kita mempelajari special vocabulary untuk Chemistry (ilmu kimia), Physics (ilmu fisika), Engineering (ilmu teknik) dan seterusnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kosakata memiliki banyak keragaman jenisnya salah satunya adalah jenis kosakata aktif dan kosakata pasif. Yang aktif berupa kata-kata yang sering dipergunakan seseorang dalam berbicara atau menulis, sedangkan pasif berupa kata yang dapat dikatakan hampir tidak dapat digunakan oleh seseorang, tetapi akan menimbulkan reaksi bahasa bila didengar atau dibaca oleh orang. Kosakata memiliki tiga bagian yang berbeda yaitu adanya kata-kata dasar, umum dan khusus.

2.2.4  Cara Memperluas Kosakata
Untuk memperluas kosakata, Gorys Keraf (2000:67-72) menganjurkan beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
a)      Melalui proses belajar.
b)      Melalui kamus, kamus sinonim dan thesaurus.
c)      Menganalisa kata, yaitu dengan mengingat dasar katanya, maka semua kata yang mempergunakan dasar tadi dapat diduga ,maknanya secara tepat.
Tarigan (1994:478) menggambarkan tahap-tahap perkembangan berbahasa seseorang yang erat kaitannya dengan penguasaan kosakata.
Tahap-tahap perkembangan bahasa
0,0 – 0,5
Tahap mengubah (Pralinguistik pertama)
0,5 – 1,0
Tahap mengubah (Pralinguistik kedua)
1,0 – 2,0
Tahap linguistik I (Holofastik : kalimat satu kata)
2,0 – 3,0
Tahap linguistik II (Kalimat/ucapan dua kata)
3,0 – 4,0
Tahap linguistik III (Pengembangan tata bahasa)
4,0 – 5,0
Tahap linguistik IV (Tahap bahasa menjelang dewasa)
5,0 – …..
Tahap linguistik V (Kompetensi penuh)

Berdasarkan tahap-tahap perkembangan berbahasa tersebut. Terlihat bahwa antara bahasa dan pikiran terdapat hubungan yang sangat erat. Demikian pula kemampuan berbahasa tidak lepas dari penguasaan kosakata, sehingga terjadi hubungan timbale balik yang tidak bisa dipisahkan.
Dale dan kawan-kawan (dalam Tarigan, 1994:477) berpendapat bahwa pengajaran kosakata itu sangat penting disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:
1)      Kuantitas dan kualitas tingkatan dan kedalaman kosakata seseorang merupakan indeks pribadi yang berbaik bagi perkembangan mentalnya.
2)      Perkembangan kosakata adalah merupakan perkembangan konseptual; merupakan suatu tujuan pendidikan dasar bagi setiap sekolah atau perguruan.
3)      Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosakata yang juga merupakan pengembangan konseptual.
4)      Semua program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendapatan, kemampuan, bawaan dan status sosial.
5)      Faktor-faktor geografis yang juga turut menentukan atau mempengaruhi perkembangan kosakata.
6)      Seperti juga halnya dalam proses membacayang membimbing seseorang dari yang telah diketahui kea rah yang sama; dari kata-kata yang belum diketahui menuju kata-kata yang belum atau tidak diketahui.

2.2.5  Evaluasi Penguasaan Kosakata
Untuk menguasai kosakata perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan kosakata siswa. Alat untuk mengukur tingkat penguasaan kosakata siswa diperlukan alat yang disebut tes. Tes di sini adalah tes kosakata (Tarigan;1994:578). Untuk melaksanakan tes kosakata bentuk tes dpat berupa identifikasi, pilihan ganda, menjodohkan, atau memeriksa (mengecek/////0. isinya berupa batasan, sinonim, antonym, homonym, atau yang lainnya. Adapun penjelasannya yaitu:
a)      Tes yang berupa identifikasi adalah siswa memberi response secara lisan atau tertulis dengan mengidentifikasi sebuah kata sesuai dengan batasan atau penggunaannya.
b)      Tes yang berbentuk pilihan berganda adalah siswa memilih makna yang tepat bagi kata yang teruji dari tiga atau empat batasan.
c)      Tes yang berbentuk menjodohkn adalah kata-kata yang teeruji disajikan dalam satu lajur dan batasan-batasan yang akan dijodohkan secara sembarangan pada jalur lain.
Tes yang berbentuk mengecek atau memeriksa yaitu siswa memeriksa kata-kata yang diketahuinya atau yang tidak diketahuiny

Tidak ada komentar:

zakifahrizal. Diberdayakan oleh Blogger.