KIAT MENULIS OPINI AGAR DIMUAT KORAN NASIONAL
oleh
ZAKI FAHRIZAL
Menulis merupakan aktivitas
yang gampang-gampang susah. Gampang bagi yang sudah tahu teori menulis dan
susah bagi yang belum mengetahui teori menulis. Setiap memiliki potensi tetapi
tidak semua orang dapat menulis. Banyak faktor yang memengarahui seseorang
dapat menulis, di antaranya penguasaan kosakata, aspek mekanis (ejaan&tanda
baca), daftar bacaan, dan beberapa aspek nonkebahasaan seperti minat, motivasi,
sikap dll.
Selain mampu membuat
tulisan, publikasi tulisan juga perlu. Publikasi diperlukan sebagai sarana
aktualisasi diri, memotivasi untuk terus menulis, dan menambah uang saku.
Publikasi tulisan yang bergengsi (berprestise) tentunya surat kabar (koran).
Bagaimana langkah menulis agar dimuat koran? Berikut langkah-langkahnya:
1.
Memilih
topik
Beberapa koran daerah dan koran nasional
menyaratkan topik hendaknya aktual, faktual, dan tidak mengandung SARA. Topik
untuk koran nasional harus mewakili semua golongan. Sedangkan topik koran
daerah, selain aktual juga dapat mencirikan unsur kelokalan (budaya daerah).
2.
Menentukan
tujuan
Tahap kedua yakni menentukan tujuan.
Tujuan yang dibuat harus sesuai dengan beberapa konteks, yakni: konteks topik, konteks koran, dan konteks pembaca. Ketiga hal tersebut harus diperhatikan dalam
membuat tulisan agar hasil tulisan kita tidak menyimpang.
3.
Mencari
literatur
Mencari literatur juga penting. Selain ide
dan wawasan ilmu yang kita miliki, adanya literatur juga menambah kualitas tulisan.
Jadi tidak hanya pendapat yang sifatnya subjektif. Tulisan yang baik harus memuat
fakta dan pendapat ahli yang tepat. Usahakan pendapat ahli yang termuat dalam
buku ber-ISBN dan buku keluaran 10 tahun terakhir.
4.
Membuat
kerangka
Setalah tiga tahap dilewati, tahap
berikutnya yakni membuat kerangka (outline tulisan). Kerangka memudahkan kita
mendaftar poin-poin apa saja yang ingin kita tulis. Kerangka juga membuat
tulisan kita tidak menyimpang.
5.
Mengembangkan
kerangka
Tahap kelima merupakan tahap yang
membutuhkan waktu dalam menulis. Tahap kelima juga merupakan tahap penentuan
baik atau tidaknya tulisan kita. Dimuat atau tidaknya oleh koran ada di tahap
ini. Kembangkan kerangka semaksimal mungkin. Kembangkan sesuai urutan kerangka.
Buatlah susunan mulai dari pendahuluan, isi, dan penutup. Pengembangan
kerangka yang baik yakni harus memuat ide pokok (gagasan utama) di setiap
paragrafnya. Gunakan kata ganti orang pertama (saya, penulis). Perhatikan ejaan
dan tanda baca, organisasi tulisan (kepaduan, kesatuan), dan isi (kelogisan
isi, pengembangan isi tulisan). Tulis sesuatu yang ingin disampaikan
secara mengalir, tidak usah dihapus dan jangan menentukan judul dahulu. Judul
dibuat setelah tahap enam.
6.
Menyunting
tulisan
Tahap terakhir yaitu tahap
menyunting. Menyunting adalah kegiatan mengoreksi, memperbaiki, dan meninjau
kembali hasil tulisan yang dibuat. Suntinglah tulisan dengan memerhatikan
aspek: mekanik (ejaan dan tanda baca), organisasi tulisan, dan isi tulisan.
Kalau merasa kesullitan dalam menyunting hal aspek mekanik, buka KBBI daring.
Proses penyuntingan juga memengaruhi dimuat atau tidaknya tulisan kita.
Beberapa redaktur opini di koran menilai tulisan dari ketiga asepek di atas.
Jadi lakukan menyunting semaksimal mungkin. Satu hal yang penting, sebelum mengirim tulisan ke
koran. Perhatikan jumlah kata (karakter) tulisan. Jumlah pada umumnya yakni 700
kata, tetapi beda koran beda jumlah katanya. Saya berharap, jika tulisan sudah
dimuat janganlah cepat puas, tetaplah menulis dan terus menulis.
Sekian. Selamat mencoba :)
Butuh alamat surat elektronik (email) koran? Klik link:
http://www.zakikrd.com/2017/12/alamat-surat-elektronik-surel-media-masa.html?m=1
http://www.zakikrd.com/2017/12/alamat-surat-elektronik-surel-media-masa.html?m=1
Tidak ada komentar: