MEMILIH METODE FILSAFAT YANG TEPAT
Nama : Zaki Fahrizal
Jurusan : Pendidikan Bahasa
Indonesia
Metode filsafat apakah yang paling cocok digunakan oleh Anda?
Menurut saya, metode yang saya minati dan saya
yakini cocok adalah metode intuisi (intuitif). Manusia memahami kebudayaan
jelas dengan pikiran dan perasaannya, yaitu dengan intuisi, penafsiran,
unsur-unsur, sebab-akibat, dan seterusnya. Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja
datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang
tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang
dicari-carinya selama bertahun-tahun. Tidak
jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang kita ambil.
Intuisi, jika ditelusuri dalam Bahasa latin adalah intueor atau intueri,
yang berarti untuk merenungkan atau melihat(Zohar & Marshall 2000). Penjelasan
yang paling umum adalah intuisi merupakan kemampuan individu untuk mengakses
dan menyimpan pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pikiran bawah sadar. Sebagai
metode filsafat, menurut Anton Bakker (1984; 39-42), metode intuitif digunakan
oleh pendiri neo-Pla-tonisme, yaitu Platinos
(205-270 M). Dasar metodenya adalah filsafat Yunani, khususnya Plato dan
Aristoteles.Myers (2002) menambahkan bahwa perilaku intuitif juga
mencerminkan sejarah individu pribadi. Dari
disiplin psikologi Myers (2002) intuisi adalah dianggap sebagai sesuatu yang
kita lakukan setiap menit setiap hari dan itu adalah hasil dari pikiran bawah
sadar. Oleh karena itu, kemampuan saya untuk mengetik tulisan ini tanpa
kesadaran dari setiap huruf akan dianggap sebagai perilaku intuitif.
McCraty (2004) menyampaikan bahwa intuisi merupakan penginderaan yang
terjadi di luar alam kesadaran. Dengan menggunakan hasil dari bukti
eksperimental, mereka menyimpulkan bahwa jantung dan sistem saraf otonom
memberikan kontribusi pada perasaan yang terkait dengan intuisi. Ciri metode intuitif adalah kontemplasi, pemahaman
terhadap gejala-gejala kultural dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
individu dengan hermeneutika. Metode intuitif kontemplatif, demikian juga
metode intuitif hermeneutis jelas telah digunakan dalam memahami sastra,
khususnya sastra Indonesia sebelum lahirnya strukturalisme. Metode formal
digunakan sejak lahirnya formalism dan strukturalisme, yang secara eksplisit
mulai digunakan oleh Umar Junus, A. Teeuw, dan kelompok Rawamangun.
Referensi Rujukan:
http://intuisibisniscerdas.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-intuisi-dari-pakar.html
diakses tanggal 22 Maret 2016 pukul 13.16 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Intuisi
diakses tanggal 22 Maret 2016 pukul 13.16 WIB
Tidak ada komentar: